#trik_pojok { position:fixed;_position:absolute;bottom:0px; left:0px; clip:inherit; _top:expression(document.documentElement.scrollTop+ document.documentElement.clientHeight-this.clientHeight); _left:expression(document.documentElement.scrollLeft+ document.documentElement.clientWidth - offsetWidth); }

Entri Populer

Cari Blog Ini

Senin, 24 Januari 2011

INTAKE Sungai Sariak


Latar Belakang

Kasus INTAKE SPAM IKK yang ingin mengambil air Sungai Tampunik dan Sungai Loh, mendapat perlawanan dari masyarakat petani dan Petambak Ikan yang akan berdampak langsung terhadap mereka. Persoalan mendasar adalah ketersediaan Air di dua Hulu Sungai ini tidak mencukupi untuk mengairi Sawah masyarakat ±500 ha dan ± 20 kolam ikan air deras. Aksi Demo yang dilakukan oleh warga hingga memporakporandakan bangunan SPAM yang sedang dibangun di Kalampaian ini berlanjut sampai ke DPRD Kota Padang. Usaha yang dilakukan warga tersebut membuahkan hasil setelah warga Bungus dapat berinteraksi dan menyampaikan aspirasi mereka dan juga mendapat keterangan permasalahan ini dari Pihak PDAM itu sendiri. Hasil Demo warga di Gedung DPRD Kota Padang ini membuahkan hasil bahwa PDAM tidak akan mengambil Air di Sungai Tampunik dan Sungai Loh yang kemudian akan berpindah mengambil Air di Sungai Sariak. PDAM beralasan bahwa debit Air di Sungai Sariak mencapai ± 630 L/dtk diwaktu hujan dan ± 115 L/dtk diwaktu stabil, data ini diambil dari Dinas PSDA dan juga sawah yang dialiri oleh Sungai Sariak ± 5 ha
data yang dikelaurkan oleh PU Kota Padang maka dari data ini memandang layak air Sungai Sariak diambil ± 20 L/dtk dan tidak akan memberikan dampak pada warga. Masyarakat membantah keras atas data-data yang dipaparkan oleh Pihak PDAM tersebut dan memberikan keterangan versi warga, dan perdebatan itu terus berlanjut.

Perjalanan tim kali ini menuju Sungai Sariak bertujuan untuk mengambil data-data yang diperlukan untuk permasalahan ini. Investigasi ini adalah investigasi lapangan terbuka guna mengetahuai keberadaan Sungai Sariak serta melihat bagaimana kapasiatas Air di Sungai Sariak yang mengaliri Sawah-sawah masyarakat setempat. Sungai Sariak mengairi 3 Kapalo Banda (Pintu Irigasi) yang mengairi : 1) Sawah Sariak I, 2) Sawah Sariak II, 3) Kandang Dama. Keberadaan penempatan Intake di Sungai Sariak sangat stategis, sebab Sungai Sariak memiliki ketinggian ±15 M dari lokasi SPAM yang ada dikalampaian kemudian jarak antara Sungai Sariak dengan SPAM ± 1300 M secara garis lurus. Pintu Irigasi yang disebutkan diatas hanyalah pintu irigasi yang tidak permanen dikarenakan keterbatasan masyarakat dan kemudian alirannya cukup kecil.

Capaian Kegiatan

Bagian Pertama Kamis, 24 Juni 2010

Dalam perjalanan ini Tim berhasil mengambil Koordinat Lokasi-lokasi dibawah ini :

No Nama Objek S E elv
1 Lokasi Intake 01000’39.7” 100026’42.5” 115
2 Alternatif Lokasi Intake 01000’40.7” 100026’45.7” 114
3 Areal Sawah Sariak 01000’34.3” 100026’34.1” 85

Data yang di atas adalah terhubung dengan data Tim Investigasi awal yaitu pada tanggal 1, 2 dan 4 Juni 2010 mengenai Lokasi SPAM. Kemudian dalam hal pengambilan data pada tahap ini, Tim juga melihat kekinian Sungai Loh dan Tampunik dan terhadap permasalah tiga Kapalo Banda yang disebutkan di atas pada saat ini Tim keterbatasan Waktu dan perencanaan untuk menuju lokasi tersebut.

Bagian Kedua Kamis, 22 Juli 2010

Perjalannan Tim kali ini menyisiri Sungai Sariak dan hendak mencari dimana saja Kapalo Banda (Pintu Irigasi) aliran sawah masyarakat Sariak. Menurut Keterangan Sunar (RT 2 Sariak) dia mengatakan bahwa aliran Sungai Sariak mengairi 3 buah Kapalo Banda yaitu: 1) Sawah Sariak I, 2) Sawah Sariak II, 3) Kandang Dama yang mengairi Sawah ± 17 ha.

Tahap ini Tim mengawasi secara seksama lokasi Sariak ini melalui perbandingan Peta yang dicoba dibuat oleh Tim Investigas Tahap I tentang kawasan Sariak. Adapaun yang dijumpai dilapangan bahwa sawah lebih dari ± 5 ha yang dialiri oleh Sungai Sariak. Sawah di Kawasan Sariak ada 2 bagian, bagian pertama merupakan sawah yang berhubungan langsung dengan hulu Sungai Sariak sebab Posisinya di atas, kemudian bagian kedua merupakan sawah yang pengairannya diambilkan dari aliran Sungai Sariak, dan untuk jumlah sawah di dua bagian ini ± 10 ha (keterangan pak karak beliau merupakan mamak kapalo waris).

Setelah melihat kondisi kekinian Hulu Sungai Sariak maka Tim beranjak menyisiri aliran Sungai. Dalam perjalanan ini Tim menemukan beberapa Titik penempatan Pipa Intake beserta Jalur Pipa yang akan dibangun nantinya. Tempat ini sudah diberi tanda oleh Pihak PDAM sendiri dengan ditemukannya beberapa keterangan tempat seperti di Batu yang di tuliskan Intake PDAM Bungus, dan juga pemancangan tanda dengan kayu yang diberi cat warna PDAM. (terlampir).

Perjalanan dilanjutkan hingga menemukan Kapalo Banda Sariak II, besaran air yang masuk hanya sangatlah kecil dan menyedihkan, sebab Pintu irigasi ini dibuat tidak permanen. Tim mencoba membersihkan saluran ini dikarenakan adanya halangan dari kayu-kayu dan batu hingga air tidak bisa masuk. Selesainya disini Tim terus berjalan menyisiri sungai yang sangat terjal dan berbatuan, kebanyanyakan dari bibir sungai yang kontak langsung dengan Bukit ditemukannya beberapa titik longsor. Kondisi yang lebih memprihatikan adalah Pintu Irigasi Kandang Dama. Letak Areal Sawah masyarakat lebih tinggi dari aliran sungai, sehingga untuk memasukkan air kesawah areal Kandang Dama ini masyarakat membuat susunan batu yang tidak di semen atau dipermanenkan agar air bisa mengairi sawah mereka yang luasnya ± 7 ha.

Pada tahap ini Tim menemukan beberapa Titik Korrdinat yang dirasa perlu dijadikan data terhdap permasalah ini.

No Nama Objek S E elv
1 Pintu air Kandang Dama 01000’38.4” 100026’19.1” 62
2 Pintu Air Sariak 01000’36.5” 100026’32.4” 99
3 Pipa Intake 1 01000’39.5” 100026’41.9” 131
4 Pipa Intake 2 01000’39.3” 100026’40.4” 104
5 Areal Sawah Kandang Dama 1 01000’36.8” 100026’18.2” 62
6 Areal Sawah Kandang Dama 2 01000’34.3” 100026’34.1” 46

Penutup

Pada dasarnya Warga Sariak juga tidak setuju dengan tindakan PDAM yang akan menempatkan Intakenya di Hulu Sungai Sariak alasannya jika air diambil di Hulu Sariak maka sawah dan keperluan lainnya di Kandang Dama tidak akan terpenuhi lagi. Kandang Dama yang ± 45 KK adalah warga yang kontak langsung dengan air Sungai Sariak segala kepeluan rumah tangga juga menggunakan air ini. Jarak Kandang Dama dengan Pipa Induk Intake ± 897 M secara garis lurus.

Di sisi lain kampung Sarasah yang bersebelahan dengan Kampung Dama juga menggunakan aliran Sungai Tampunik. Kampung Sarasah adalah pertemuan antara Sungai Tampunik dan Sariak, air Sungai Tampunik sudah mengairi Sawah, BBI, Kolam Ikan maka pada dasarnya Air Tampunik sudah tidak ada lagi sebab sudah di Stop atau dialirkan ketiga tempat tadi. Maka jika kembali dicermati aliran itu hanya berisikan air Sungai Sariak.

Tidak ada komentar: